Jambi22.com – Pemerintah Kota Jambi memasang target optimis untuk pertumbuhan ekonomi Kota Jambi pada tahun 2023. 5,25% menjadi angka realistis bagi target pertumbuhan ekonomi inklusif di Kota Jambi. Target tersebut bukan tanpa alasan, mengingat berbagai indikator pendukung dan sektor ekonomi mulai bergairah tumbuh bangkit di Kota Jambi, pasca deraan Covid-19 selama 2 tahun terakhir.
Hal tersebut akan dipaparkan oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Tahun 2023 Pemerintah Kota Jambi, yang dilaksanakan hari ini, Selasa (23/3) bertempat di BW Luxury Hotel Jambi. Agenda tahunan untuk merumuskan rencana pembangunan tahun depan tersebut akan disajikan dengan konsep entertain-dialogis, melibatkan partisipatif perwakilan masyarakat, akademisi dan elemen masyarakat lainnya yang akan hadir, baik secara langsung maupun daring.
Kepala Bappeda Kota Jambi, Suhendri mengatakan, tahun 2023 merupakan tahun terakhir duet kepemimpinan Fasha-Maulana, sehingga diperlukan keseriusan seluruh jajaran Pemkot Jambi dan stakeholder terkait, untuk mengejar sisa target-target pembangunan yang belum tercapai. Dia menambahkan, Musrenbang tingkat kota merupakan hal yang strategis, mengingat didalamnya mengandung berbagai perspektif kepentingan dan pembangunan Kota Jambi, termasuk usulan yang akan disampaikan ke tingkat provinsi dan pusat dalam mengakselerasi tujuan pembangunan nasional dan daerah di Kota Jambi.
“Hasil dari Musrenbang ini juga akan dijadikan acuan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang akan dibahas bersama pemerintah daerah dan DPRD yang bermuara pada pencapaian visi Kota Jambi untuk menjadi Kota pusat perdagangan dan jasa berbasis masyarakat yang berakhlak dan berbudaya dengan mengedepankan pelayanan prima,” kata Suhendri
Suhendri menambahkan, dalam penyusunan RKPD tahun 2023, tidak terlepas dari rencana pelaksanaan pembangunan tahun 2022. Kebijakan pembangunan tahun depan menurutnya akan mengambil tema “Pemantapan Pelayanan Publik selaras dengan peningkatan Perdagangan dan Jasa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berbasis ekonomi kreatif, inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Jambi sebagai Ibukota Provinsi Jambi, dengan jumlah penduduk 620.868 jiwa di tahun 2021, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,74 persen dan penduduk usia produktif (15-64) tahun sebesar 69,409 persen, memiliki dinamika pembangunan yang berbeda dibanding daerah lain. Keunikan karakteristik daerah ini juga diiringi dengan berbagai potensi daerah yang menjadi peluang tersendiri bagi kemajuan pembangunan Kota Jambi.
Dibawah komando Wali Kota Jambi, Syarif Fasha dan Wakil Wali Kota Jambi, dr. Maulana, Kota Jambi mentargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 sebesar 4,25 hingga 5,25 persen. Dengan target inflasi sebesar 3,5 hingga 5,0 persen. Kemudian, tingkat pengangguran terbuka diproyeksikan menurun di angka 9,6 persen. Serta angka kemiskinan turun menjadi 8,9 persen. Kota Jambi akan menetapkan delapan fokus pembangunan tahun 2023. Diantaranya fokus pada target-target daerah, kebijakan strategis provinsi dan nasional, TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)/MDG’s, pencapaian SPM termasuk memperhatikan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19.
Pemkot Jambi akan fokus pada upaya pemulihan ekonomi masyarakat guna mempertahankan dan meningkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya mendorong pembangunan, memperkuat kreativitas, inovasi, pemanfaatan teknologi dan informasi dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat serta perwujudan Kota Pintar. Selain itu Pemkot Jambi juga akan menjaga kondusifitas lingkungan, toleransi dan mengantisipasi gangguan trantibum dengan memperkuat koordinasi dan sinergitas antar stakeholder dan elemen masyarakat. Kepemimpinan Fasha-Maulana tahun 2023 juga akan meningkatkan konektivitas, sinergitas dan kerjasama dalam mengoptimalkan capaian pembangunan.
“Terakhir, kita juga akan mengoptimalkan potensi wilayah guna peningkatan perekonomian dan daya saing daerah, juga mempertahankan daya dukung dan kelestarian lingkungan hidup serta memperkuat aksesibilitas sistem dan infrastruktur perkotaan yang lebih baik dan berkelanjutan,” katanya.
Selanjutnya, agenda pembangunan berdasarkan prioritas terbagi dalam lima kategori, yaitu pertama, memperkuat kualitas dan sistem perencanaan tata ruang wilayah dengan memantapkan akses dan mutu infrastruktur dan utilitas perkotaan serta meningkatkan peningkatan kualitas infrastruktur perkotaan yang berkelanjutan, kualitas permukiman berkelanjutan dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian lingkungan. Kedua, peningkatan kualitas, aksesibilitas sumber daya pendidikan dan peningkatan kualitas kesehatan, serta peningkatan kompetensi aparatur dan kualitas pelayanan publik dan peningkatan peran serta, daya saing dan prestasi pemuda. Ketiga, peningkatan akses, kualitas serta keterampilan dan manajemen wirausaha UMKM dengan peningkatan investasi dan akses terhadap lapangan pekerjaan, serta peningkatan nilai tambah petani dan pertanian perkotaan (urban farming) dan pemutakhiran data kemiskinan untuk satu data (programs by data). Keempat, peningkatan pengelolaan, penataan kawasan serta destinasi wisata dengan mengoptimalkan potensi kearifan lokal dan kelestarian budaya serta peningkatan daya tarik dan promosi daerah. Kelima, peningkatan akuntabilitas, inovasi serta profesionalitas layanan berbasis IT dengan memperkuat sumber daya daerah untuk penegakkan Perda dan Perwal serta menjaga kondusifitas dan harmonisasi kehidupan bermasyarakat.
Kemudian, duet Fasha-Maulana juga mentargetkan PAD Pemkot Jambi tahun 2023 ditarget meningkat 9 persen dari sekarang. Selain itu, realisasi investasi ditargetkan mencapai Rp. 523,37 miliar. Tahun 2023, terdapat 3.214 usulan pembangunan dari masyarakat melalui e-planning. Usulan itu menurun jika dibandingkan dengan usulan 2022 sebanyak 4.125, menurun dibanding tahun 2021 sebanyak 5.897 usulan. Pokok pikiran (Pokir) dewan juga turun, tahun ini hanya 606 usulan. Pokir atau Pokok-Pokok Pikiran Anggota DPRD tersebut merupakan aspirasi masyarakat yang dititipkan kepada anggota dewan agar diperjuangkan di pembahasan RAPBD.
Terdiri dari 11 Kecamatan dengan 62 Kelurahan, yang dihuni oleh lebih dari 620 ribu penduduk yang heterogen, kondisi geografis Kota Jambi dengan luas 169 ribu Hektar, dibelah oleh Sungai Batanghari. Selain sebagai Ibukota dan etalase Provinsi Jambi, Kota Jambi juga merupakan salah satu pusat kegiatan nasional di Pulau Sumatera. Dengan visi Menjadikan Kota Jambi sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Berbasis Masyarakat Berakhlak dan Berbudaya dengan Mengedepankan Pelayanan Prima, Duet kepemimpinan Fasha-Maulana mengusung motto “Kota Jambi Terkini (Tertib, Ekonominya Maju, Rakyatnya Sejahtera, Kompetitif, Inovatif, Nyaman dan Iman).
Dibidang ekonomi, Pemerintah Kota Jambi terus berupaya meningkatkan kinerja ekonomi. Tahun 2021, ekonomi Kota Jambi tumbuh 3,94 persen, terjadi peningkatan yang signifikan jika dibandingkan pertumbuhan tahun 2020 yang terkoreksi hingga -3,28 persen dengan inflasi year on year 1,67 persen. Melalui kemudahan layanan perizinan dan pemanfaatan teknologi, Kota Jambi mampu merealiasikan investasi sebesar 653 Milyar melampaui target sebesar 474 Milyar. Untuk mendukung kinerja layanan perizinan Pemerintah Kota Jambi telah merampungkan pembangunan Mall Pelayanan Publik yang akan siap beroperasi.
Untuk mempertahankan trend positif pertumbuhan, maka sektor ekonomi lainnya tetap menjadi perhatian, baik terkait dengan pembangunan dan penyediaan sarana prasarana ekonomi maupun penguatan keterampilan produksi dan pasca produksi termasuk pemasarannya. Selaras dengan itu, peningkatan Mutu, Kualitas serta Akses kesehatan bagi semua terus dilakukan. Upaya ini telah menaikkan Indeks-indeks kesehatan masyarakat seperti meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya angka stunting, kategori Madya untuk Kota Layak Anak, termasuk Kota Stop buang air besar sembarangan.
Dibidang Pendidikan telah disiapkan Program Jambi Cerdas untuk mendukung akses keluarga kurang mampu dalam memperoleh Pendidikan. Dengan peningkatan kinerja ekonomi, kesehatan dan Pendidikan, maka terjadi peningkatan pada indeks pembangunan manusia atau IPM yang Saat ini telah mencapai angka 79,12 dan merupakan yang tertinggi di Provinsi Jambi.
Pemerintah Kota Jambi juga menerapkan prinsip-prinsip New Public Service yaitu pelayanan yang demokratis, adil, merata, tidak diskriminatif, jujur dan akuntabel serta memanfaatkan kemajuan IT dalam mengaplikasikan konsep smart city dan menjawab tantangan masyarakat akan pelayanan yang lebih baik. Berdasarkan evaluasi Kemenpan RB, nilai Indeks Kepuasan Masyarakat mendapatkan predikat sangat baik. Demikian halnya opini pelayanan public Ombudsman RI yang menempatkan Kota Jambi pada zona hijau.
Untuk mendorong Pemerataan dan percepatan Pembangunan Infrastruktur telah direalisasikan pembangunan Terminal Rawasari, SPAM Aurduri dan perluasan Pedestrian. Dibidang Lingkungan Hidup, Pemerintah tetap focus pada penanganan Pencemaran, Isu Emisi Gas Rumah Kaca dan juga Transisi Energi. Saat ini telah direalisasikan pembangunan TPA Sanitary Landfill dan pembangunan sewerage system melalui bantuan Bank Pembangunan Jerman (KFW) dan Bank Pembangunan Asia (ADB). Selain itu, Pemerintah Kota Jambi terus mengembangkan dan memperkuat inovasi daerah, seperti Gerakan Diet Kantong Plastik, Gerakan Menanam Pohon, Waste to energy, Kampung Bantar, Bangkit Berdaya, Pakar Kasih dan banyak lainnya.
Beberapa inovasi tersebut telah menjadi role model yang direplikasi oleh daerah lain. Bahkan inovasi Kampung bantar dan bangkit berdaya telah mendapatkan apreasiasi di kancah Internasional dan mewakili Indonesia pada lomba inovasi yang diselenggarakan oleh PBB. (Red)
Discussion about this post