Jambi – Hati-hati dalam memahami janji politik calon Wali Kota Jambi. Sebab, sebagian hanya retorika tanpa makna.
Contoh, dalam debat calon wali kota pada Minggu (3/11/2024) malam.
Janji politik satu calon wali kota berupa program 100 juta untuk RT ternyata hanya gimmik politik yang dibalut retorika semata.
Kenyataan pahit ini terkuak dalam debat ketika Maulana selaku calon wali kota mengatakan, program 100 juta per RT bukanlah bantuan dana, melainkan program usulan komunitas atas masyarakat yang disesuaikan dengan belanja dinas atau OPD.
Sontak hal ini membuat keriuhan di dunia maya, bahkan banyak netizen yang menilai calon wali kota yang menjanjikan itu telah melakukan kebohongan publik.
Pasalnya, banyak link berita yang disebar luaskan oleh calon bersangkutan dan tim nya seolah-olah jika terpilih akan ada bantuan dana 100 juta per RT.
Namun, dalam debat Maulana mengatakan bantuan 100 juta bukanlah berbentuk dana, tapi program.
“Jadi, bukan uang itu dikasih ketua RT, tapi sebuah program yang membangun wilayah RT,” jawabnya saat ditanya cawako lain dalam debat.
“Bro, ado yg mengusik hati, malam tadi sayo tonton ulang Jek TV di youtube setelah sampai di rumah, Sayo lihat Maulana meralat lagi pernyataannya tentang 100 juta, beda di debat beda di konferensi pers,” ungkap seorang netizen memberikan penilaiannya.
Saat konferensi pers tersebut, Maulana kembali menjelaskan tentang program 100 juta per RT ketika ditanya wartawan.
Menurutnya, sumber dana bisa melihat konstruksi APBD Kota Jambi 1,8 Triliun, 40 persenya untuk belanja pegawai sekitar 800 juta.
Sedangkan untuk belanja pembangunan, 1 koma sekian triliun itu, diambil hanya sedikit untuk kepentingan masyarakat yaitu 165 miliar rupiah dari seluruh RT.
“Tapi, dampaknya sangat luar biasa. karena pembangunan kawasan banyak yang belum tersentuh, semua akan merasakan pembangunan. ada bidang infrastruktur, jalan-jalan lingkungan, ada tata kelola sampah misalnya. Ada fasilitas umum, fasilitas sosial, ada bantuan warga kurang mampu, ada orang miskin yang tahu itu orang sekitar. Begitu juga penguatan kelembagaan, Sehingga konsep ini adalah konsep, kami susun dengan baik dan dipayungi oleh aturannya, termasuk pengawasannya oleh ASN,” ujarnya.
Menurut Maulana, ASN di Pemkot Jambi akan dilibatkan dalam penggunaan dana tersebut.
“Ada 3 ASN pendamping, disamping komunitas masyarakat lain yang biasa mengerjakan pekerjaan berbasis pemberdayaan. Dampak ekonominya luar biasa. Duit turun ke RT, belanja bangunan di wilayah itu, kemudian, pekerjan-pekerjaanya, konsumsinya, bantuan uang untuk rapat-rapat kelembagaan. Jadi saya kira, porgram ini adalah program yang baik,” ujarnya.(*)
Discussion about this post